Fenomena client ghosting bukanlah hal yang baru terjadi dalam bisnis. Ibarat dalam hubungan asmara ketika Anda ditinggal kekasih saat sedang kasmaran tentu hal tersebut sangat menyakitkan bukan? Dalam bisnis pun dapat serupa terjadi akibat ditinggal client secara diam-diam.
Di Ghosting client tentu bukanlah hal yang diinginkan bagi para pebisnis. apalagi setelah kita sudah mengikuti brief client, update deck atau membuat strategi untuk client dalam jangka panjang, namun client yang tiba-tiba hilang.
Lantas, Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu melakukan banyak perubahan dan penyesuaian dalam bisnis. Lalu, Hal apa saja yang bisa Anda lakukan? dalam artikel ini Kami akan membahasnya secara lengkap. mari simak yuk!
Pengertian client
Dalam dunia bisnis, Client adalah salah satu bagian penting dalam mewujudkan kejayaan bisnis. tidak bisa dipungkiri kini client bukan hanya sekedar pelanggan saja, melainkan bisa dianggap sebagai mitra yang memiliki peran penting dalam menentukan hubungan bisnis.
Di ghosting client tentu bukanlah hal yang diinginkan bagi para pebisnis. Bagai jatuh tertimpa tangga, Client yang hilang bisa saja beralih menggunakan layanan dari kompetitor lebih parah lagi client menggunakan strategy dan konsep yang telah kita buat.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu melakukan banyak perubahan dan penyesuaian dalam bisnis. Anda juga perlu mengenali calon client mana saja yang dapat menjalin kerjasama dalam waktu yang panjang.
Client yang worth it seperti apa?
Sebagai pebisnis, memiliki client setia merupakan angin segar bagi bisnis bukan? Namun, perlu Anda ketahui juga , banyak sekali jenis-jenis client yang akan Anda temukan ketika menjalankan mitra bisnis. Bahkan jika bernasib kurang baik Anda akan menemukan client yang mudah menghosting Anda.
Lantas, Jika membahas client yang worth it tentu adalah mereka mengerti sepenuhnya nilai dari pelayanan yang mereka terima. Bahkan, bersedia berinvestasi dalam hubungan jangka panjang dengan penyedia layanan, karena mereka tahu bahwa kepercayaan dan konsistensi adalah kunci keberhasilan.
Dalam hal waktu, biasanya client yang worth it adalah mereka yang mengerti menghargai waktu dan usaha yang diberikan oleh penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis serta menciptakan lingkungan kerja sama yang saling menguntungkan bagi bisnis terlebih tidak melakukan ghosting dengan seenaknya.
Faktor penyebab client ghosting
Terdapat berbagai hal penyebab client menghosting Anda. Perilaku ini merupakan masalah yang cukup krusial dalam hal pelayanan. Sebelum hal tersebut terjadi, berikut beberapa hal yang menyebabkan client melakukan ghosting:
1. Komunikasi dengan client
Komunikasi adalah salah satu senjata tajam dalam bisnis. Tentu dengan komunikasi yang tidak efektif dapat menjadi faktor utama yang menyebabkan klien menghosting Anda dari penawaran bisnis.
Namun tidak melulu komunikasi yang dibangun dengan baik dapat berdampak baik bagi penyedia jasa. Dalam kasus yang sering terjadi yaitu ketika kesepakatan sudah dibangun hingga tahap membuat brief untuk client, hingga membantu menyusun strategi jangka panjang untuk client. tiba-tiba client menghilang tanpa kabar. tentu hal tersebut sangat merugikan bagi penyedia jasa.
2. Menghubungi di waktu belum tepat
Kebijaksanaan dalam menjaga jadwal komunikasi adalah kunci. Menghubungi klien pada waktu yang tidak tepat dapat menjadi penyebab utama mengapa klien memutuskan untuk ghosting Ketika kita mengganggu klien saat mereka sibuk atau di luar jam kerja, ini bisa mengganggu keseimbangan dan menciptakan ketidaknyamanan.
Selain itu, seringnya kontak yang tidak tepat juga dapat memberikan kesan kurang profesional. Klien dapat merasa diabaikan atau bahwa penyedia layanan tidak memperhatikan kebutuhan mereka.
3. Pendekatan yang kurang sejalan
Memaksakan sesuatu memang terkesan tidak profesional dalam bisnis. Ketika kita menekan klien untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan tertentu dengan cara yang terlalu agresif, ini dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak nyaman.
Pendekatan lebih efektif yaitu dengan memberikan informasi dan rekomendasi dengan penuh kesabaran, memberi klien waktu untuk mempertimbangkan pilihan mereka tanpa tekanan. Ini menciptakan suasana yang lebih kooperatif dan memungkinkan klien merasa lebih nyaman dalam berinteraksi sehingga tidak melakukan ghosting.
4. Masalah budgeting client
Selanjutnya, hal yang biasanya menjadi faktor di ghosting client adalah masalah keuangan. Ketika klien merasa kesulitan dalam mengelola keuangan pribadinya atau menghadapi masalah seperti utang yang tidak terkendali dan tidak sesuai dengan bujet penawaran project, dampaknya adalah menghosting penyedia layanan.
Masalah budgeting ini juga dapat merusak hubungan antara klien dan agency. Ketika klien merasa stres atau cemas karena masalah budgeting, memungkinkan mencari penyebab lain yang bisa disalahkan, termasuk agency yang digunakan.
5. Client window shopping
Faktor penyebab client melakukan ghosting terakhir yang perlu diperhatikan yaitu mereka hanya window shopping. Karena seringnya berubah akhirnya klien memilih melihat-lihat dahulu deck presentasi yang ada, siapa tahu bisa digunakan untuk budget planning tahun depan. Client model ini yang paling harus dihindari dengan cara tanya di awal dengan jelas kapan target launching mereka dan taruh di dalam NDA timeline yang telah disepakati.
Cara menghindar agar tidak di ghosting client
Anda perlu berhati-hati dalam melakukan penawaran terhadap calon client. Tidak selalu dalam komunikasi yang Anda bangun menjadi hal yang dapat disepakati bersama bahkan hingga menjalin kerja sama dalam waktu yang lama.
Sebaliknya, Jika Anda di ghosting oleh client tentu akan mempengaruhi perputaran bisnis anda. Maka dari itu, berikut beberapa cara menghindar agar tidak di ghosting client
1. Jalin Kontak Langsung dengan Client
Hal pertama yang penting untuk bisa mencegah agar tidak di ghosting yaitu Jalin kontak langsung dengan klien. Langkah ini adalah strategi yang sangat efektif untuk mencegah ditinggal diam-diam pelanggan. Dengan berkomunikasi secara pribadi, baik melalui panggilan telepon, surel, atau pertemuan tatap muka, bisnis dapat memahami lebih baik kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh klien.
Tidak hanya itu, melakukan komunikasi secara langsung juga memungkinkan bisnis untuk memberikan solusi yang lebih cepat dan efektif terhadap masalah yang mungkin timbul. Ini dapat mengurangi tingkat frustasi pelanggan dan meningkatkan retensi pelanggan secara keseluruhan.
2. Memanfaatkan Media Sosial
Hadirnya media sosial memang menjadi banyak opsi dalam mengembangkan bisnis khususnya mendekatkan diri kepada pelanggan. Cara yang satu ini yaitu dapat memberikan informasi terkini, dan merespons pertanyaan atau masalah dengan cepat. Dampaknya adalah meningkatnya keterlibatan pelanggan dan pemeliharaan hubungan yang lebih kuat, sehingga tidak terjadi istilah ghosting.
Selain itu, media sosial juga memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi trend dan preferensi pelanggan. Dengan memantau aktivitas dan umpan balik di platform media sosial, bisnis dapat merancang strategi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan, bahkan dapat menciptakan konten yang menarik dan relevan.
3. Melakukan Campaign Retargeting
Menjalankan kampanye retargeting adalah strategi pintar untuk mencegah ditinggal pelanggan secara diam-diam. Dengan retargeting, bisnis dapat menargetkan iklan kepada pelanggan yang sebelumnya mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan produk atau layanan mereka.
Selain itu, kampanye retargeting juga dapat meningkatkan konversi. Ketika pelanggan melihat iklan yang relevan berulang kali, mereka lebih mungkin untuk kembali dan melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan
4. Pelacakan dan Manajemen Pelanggan
Pelacakan dan manajemen pelanggan adalah kunci untuk mencegah ditinggal client secara diam-diam. Dengan menggunakan perangkat lunak atau sistem yang tepat, bisnis dapat melacak aktivitas dan preferensi pelanggan secara lebih efisien.
Selain itu, manajemen pelanggan yang baik dapat membantu bisnis dalam merencanakan strategi retensi yang efektif. Dengan analisis data pelanggan, bisnis dapat mengidentifikasi tren, peluang, dan bahkan risiko yang mungkin mempengaruhi keberhasilan mereka dalam menjaga pelanggan.
5. Menggunakan Teknik Leading
Cara terakhir yaitu Anda dapat menggunakan jenis teknik ini untuk mencegah dari client ghosting. Leading merupakan proses untuk mengarahkan pelanggan untuk membeli suatu produk. Teknik ini berupa beberapa pertanyaan yang powerful sehingga pelanggan sulit untuk menolak.
Seperti salah satunya pertanyaannya, “ Kak jadi order yang warna merah atau hitam?“ Ketika klien merasa dipahami dan dihargai, mereka lebih cenderung untuk tetap terlibat dalam komunikasi dan proyek. Sebaliknya, ketidakpahaman terhadap kebutuhan klien dapat menghasilkan solusi yang tidak sesuai, frustasi, dan akhirnya, ghosting.
Nah itulah pembahasan lengkap mulai dari pengertian client adalah, hingga faktor client ghosting client dan cara mengatasinya yang telah Kami sajikan untuk Anda. Perlu diketahui bahwa pelanggan adalah cuan bagi perusahaan. Anda bisa terus menjalin komunikasi bersama dengan client dengan baik sehingga client tidak melakukan ghosting dan terkesan untuk melakukan Repeat Order.
Ingin mengoptimalkan bisnis dengan baik? Kini Tak usah cemas, karena Creative Faith yang merupakan salah satu agency kreatif dapat membantu dalam mengoptimalkan bisnis Anda. Didukung dengan layanan canggih dan keren seperti membantu dalam melakukan strategi branding dan identitas dalam bisnis, melakukan optimasi media sosial hingga membantu dalam hal desain grafis. dapat membantu mengenalkan bisnis Anda kepada khalayak dengan tepat sasaran. Tertarik berlanggan? yuk kunjungi websitenya dengan cara klik disini, ya!
Sumber:
accountmanager.tips
leadfuze.com
hijrahcoach.co.id
Commenti