Mengembangkan bisnis di era digital melalui media sosial adalah strategi yang umum, namun tidak semua jenis bisnis cocok untuk pendekatan ini. Meskipun media sosial dapat menjadi alat yang efekti ternyata ada beberapa daftar bisnis yang kurang cocok untuk ditingkatkan di sosial media.
Melihat tersebut tentunya Anda perlu memperhatikan dan menghindari untuk membuat bisnis tersebut. Lantas ada apa saja terkait bisnis yang kurang cocok ditingkatkan dalam sosial media? berikut Creative Faith telah merangkumnya untuk Anda, simak yuk!
1. Bisnis Layanan Profesional yang Sensitif
Pertama bisnis yang kurang cocok ditingkatkan di sosmed adalah bisnis layanan profesional yang sangat sensitif. Misalnya, konsultasi hukum dan keamanan informasi meskipun platform-platform sosial dapat menjadi alat pemasaran yang kuat, perlu diperhatikan bahwa aspek kerahasiaan dan privasi yang melekat dalam bisnis ini bisa menjadi hambatan.
Kenapa bisnis ini tidak tepat? karena sosial media cenderung mengekspos informasi secara luas dan dapat meningkatkan risiko pelanggaran privasi atau kebocoran data yang dapat merugikan kredibilitas dan kepercayaan pelanggan.
Oleh karena itu, meskipun popularitas media sosial sebagai alat pemasaran, bisnis layanan profesional yang bersifat sangat rahasia lebih baik mempertimbangkan strategi pemasaran yang lebih terfokus dan terkendali untuk memastikan keamanan dan integritas informasi.
2. Bisnis dengan Nilai Kontroversial
Selanjutnya yaitu bisnis dengan nilai yang kontroversial. Belakangan ini media sosial juga ramai memperbincangkan terkait bisnis judi online dan affiliate yang dipromosikan secara masif di media sosial, tentu hal ini menjadi kontroversial dan melanggar aturan yang sudah diberikan negara.
Maka dari itu, Dalam lingkungan yang penuh dengan opini yang beragam, bisnis dengan nilai kontroversial rentan terhadap kritik dan boikot, yang dapat berdampak negatif pada citra merek.
Oleh karena itu, sementara media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk pemasaran, bisnis dengan nilai-nilai yang kontroversial sebaiknya mempertimbangkan risiko dan manfaatnya dengan hati-hati karena bisa jadi nantinya bermasalah juga dengan hukum.
3. Bisnis B2B dengan Penjualan yang Rumit
Mengampanyekan bisnis B2B dengan penjualan yang rumit di media sosial mungkin bukan pilihan yang paling efektif. Penjualan B2B sering melibatkan produk atau layanan yang kompleks, memerlukan proses penjelasan mendalam dan negosiasi yang rumit.
Salah satu yang menjadi contoh yaitu industri perangkat lunak perusahaan (enterprise software) mengapa hal tersebut rumit? karena penjualan produk semacam ini melibatkan proses pemasaran yang cermat, presentasi produk yang mendalam, dan negosiasi kontrak yang rumit.
Selain itu, pelanggan B2B sering lebih memilih saluran komunikasi yang lebih formal, seperti email atau pertemuan tatap muka, daripada berinteraksi melalui platform sosial yang lebih santai. Oleh karena itu, untuk bisnis B2B dengan penjualan yang rumit, strategi pemasaran yang lebih berfokus pada konten mendalam dan saluran komunikasi yang lebih formal mungkin lebih efektif daripada mengandalkan media sosial.
4. Produk Brand yang Tidak Fotogenik
Bisnis produk brand yang tidak fotogenik mungkin menghadapi tantangan lebih berat saat mempromosikan diri di media sosial. Sosial media sering didorong oleh visual, gambar-gambar menarik, dan konten yang fotogenik.
Produk yang kurang menarik secara visual atau sulit di foto biasanya kesulitan menarik perhatian audiens. Oleh karena itu, untuk bisnis produk brand yang tidak fotogenik, tantangannya terletak pada bagaimana menyampaikan nilai dan keunggulan produk secara kreatif.
Dengan demikian, bisnis semacam ini perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih kontekstual dan berfokus pada nilai guna tetap bersaing di dunia yang didominasi oleh konten visual di media sosial.
5. Bisnis Produk dengan Harga Tinggi
Bisnis produk dengan harga tinggi mungkin menghadapi hambatan dalam meningkatkan visibilitasnya di media sosial. Sosial media seringkali menjadi platform yang dipenuhi oleh konten konsumen yang lebih bersifat terjangkau dan ramah di kantong.
Selain itu, keberhasilan pemasaran di media sosial sering kali terkait dengan daya tarik visual dan pengaruh selebriti atau pengguna berpengaruh. Produk dengan harga tinggi mungkin tidak selalu mendapatkan eksposur yang sama karena audiens cenderung lebih responsif terhadap produk yang mereka anggap lebih terjangkau
Oleh karena itu, bisnis produk dengan harga tinggi dapat mengalami kesulitan untuk mencapai target pasar mereka secara efektif di media sosial, dan strategi pemasaran yang lebih terfokus pada pendekatan kontekstual, cerita merek, atau saluran promosi yang lebih eksklusif mungkin lebih sesuai untuk menjangkau audiens yang sesuai.
6. Bisnis yang Terbatas Geografis
Terakhir yaitu bisnis yang terbatas geografis, Bisnis yang terbatas geografis mungkin kurang cocok untuk ditingkatkan melalui media sosial. Hal ini karena keterbatasan jangkauan geografisnya yang dapat mempersempit potensi pasar yang dapat dijangkau oleh Anda.
Misalnya, jika sebuah usaha hanya melayani wilayah tertentu, promosi di media sosial mungkin tidak memberikan efek signifikan karena audiensnya terbatas. Dalam konteks ini, media sosial menjadi lebih efektif untuk bisnis yang dapat menjangkau konsumen secara nasional atau internasional. Pengguna sosial media cenderung tertarik pada variasi produk atau layanan yang dapat diakses oleh berbagai kalangan dan lokasi.
Oleh karena itu, bisnis yang terbatas geografis perlu mempertimbangkan strategi pemasaran yang lebih lokal, seperti iklan langsung di komunitas setempat, untuk mencapai kesuksesan yang optimal.
Itulah enam pembahasan penting tentang enam bisnis yang kurang cocok untuk ditingkatkan di sosmed. pada kesimpulannya, ketika Anda ingin menjalankan sebuah bisnis anda perlu mengetahui calon target anda di lapangan dan bagaimana mengerti terkait strategi branding produk yang akan diterapkan.
Namun jika Anda bingung untuk membuat strategi branding produk yang baik di zaman sekarang, kini mempercayakan kepada creative faith adalah solusinya. kami merupakan agency kreatif yang telah dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar seperti QNB Indonesia hingga BAT indonesia untuk melakukan branding perusahaan mereka dengan baik dengan visual yang eye catching. tertarik? langsung saja klik disini ya!
Sumber:
ivosights.com
jurnal.id
Comments